Thursday, June 27, 2019

Anggapan yang Kurang Tepat Mengenai Susu Anak

Bunda pasti setuju bahwa susu nutrisi untuk anak. Itu pula yang diamini oleh semua orang tua. Makanya, mereka tidak ragu untuk menyiapkan budget untuk membeli susu. Ini diperlukan untuk memastikan anak mendapatkan nutrisi yang diperlukan.
Sayangnya, hal tersebut membuat para orang tua kurang obyektif. Mungkin Bunda juga salah satunya. Susu dianggap sebagai minuman yang wajib dikonsumsi oleh anak. Hingga akhirnya orang tua akan merasa bersalah jika anak tidak mau minum susu.
Padahal, banyak kasus anak tidak bisa minum susu lho. Contohnya saja anak yang alergi terhadap laktosa. Bukannya mendapatkan kebaikan, justru anak mengalami alergi setelah minum susu. 
Anggapan yang Salah Tentang Susu Anak 
Tentu tidak salah jika Bunda memberikan susu anak yang terbaik. Bahkan, itu sangat direkomendasikan oleh para ahli kesehatan anak. Namun, ada beberapa hal yang patut Bunda ketahui. Ini fakta bahwa beberapa orang memiliki anggapan yang kurang tepat mengenai susu nutrisi untuk anak
  1. Susu Sumber Nutrisi Paling Penting
Coba Bunda jawab. Apakah susu merupakan sumber nutrisi paling penting? Jika Bunda jawab ya, maka Bunda menganggap bahwa tidak yang bisa menandingi susu. Susu lah yang paling penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

Faktanya tidak demikian. Para ahli kesehatan anak mengatakan susu adalah suplemen. Sumber nutrisi utama untuk anak adalah makanan.

Hal tersebutlah yang membuat para ahli kesehatan menyarankan agar balita sudah mulai dikenalkan berbagai jenis makanan. Sementara itu, pemberian susu untuk anak dikurangi. Jika balita usia 1 tahun mengkonsumsi susu 3 kali setiap hari, balita usia 2 tahun atau lebih sebaiknya minum susu 2 kali saja.

Namun, jangan salah sangka ya Bunda. Susu bukan yang paling penting. Yang paling paling tetap makanan. Akan tetapi, tetap saja susu itu penting. Jika diurutkan, maka susu berada di nomor 2 setelah makanan.

  1. Anak Harus Banyak Minum Susu
Jika Bunda lebih teliti lagi membaca poin yang pertama, Bunda sudah tahu bahwa sebenarnya anak balita tidak harus banyak minum susu. Justru semakin dewasa, frekuensi minum susu anak harus dikurangi.

Kok bisa? Seperti penjelasan sebelumnya, susu bukan lagi sumber nutrisi utama. Bagi balita, sumber nutrisi utama berasal dari makanan.

Bahkan, beberapa ahli kesehatan anak melarang orang tua memberikan terlalu banyak susu kepada sang buah hati. Pasalnya, jika terlalu banyak minum susu, anak berisiko terkena obesitas. 

Selain itu, anak yang terlalu sering minum susu cenderung susah untuk makan. Hal ini disebabkan ia sudah kenyang setelah minum susu. Nafsu makannya pun akhirnya turun.

Jadi, sudah jelas kan mengapa susu nutrisi untuk anak tidak boleh diberikan terlalu banyak atau terlalu sering? Berikan 2 kali sehari saja. Itu jauh dari kata cukup.

  1. Susu yang Mahal itu yang Terbaik
Sekarang ini, banyak sekali merk susu balita. Hal ini membuat orang tua terkadang bingung untuk memilih. Apalagi jika mereka baru pertama kali memiliki anak. Mereka tidak punya pengalaman sebelumnya. Mereka pun bingung saat harus memilihkan susu.

Cukup disayangkan ketika orang tua akhirnya memilih susu yang paling mahal. Padahal, yang mahal tidak selalu yang terbaik.

Jelas kriteria susu yang terbaik itu susu yang sesuai dengan kebutuhan anak. Dalam hal ini, kondisi tubuh anak berbeda-beda.

Yang pasti, Bunda jangan memilih susu karena harganya yang mahal ya. Akan lebih baik jika Bunda konsultasikan dengan dokter anak terlebih dahulu. Jika ternyata anak membutuhkan protein yang banyak, Bunda bisa pilihkan susu nutrisi untuk anak yang kandungan proteinnya tinggi. Jika ternyata anak alergi laktosa, Bunda bisa pilihkan susu dengan rendah laktosa.

  1. Susu Bisa Bikin Gemuk 
Ini juga anggapan yang sudah sejak dulu dipercaya oleh sebagian besar masyarakat. Hingga akhirnya ketika anak terlihat kurus, maka anak tersebut langsung dibelikan susu.

Sebenarnya, bukan susu yang menyebabkan anak gemuk. Susu mengandung nutrisi yang seimbang sehingga organ tubuh bekerja dengan lebih baik. Nutrisi yang didapatkan oleh tubuh digunakan dengan lebih baik. Akibatnya, perkembangan fisiknya pun menjadi lebih baik.

Jadi, sekalipun Bunda berikan susu, berat badan anak tidak akan naik jika Bunda tidak berikan makanan yang bergizi. Susu seolah menjadi stimulus agar nutrisi dari makanan didapatkan oleh tubuh dengan lebih baik.

Jelas, kan Bunda?

  1. Anak Harus Minum Susu 
Apakah anak harus minum susu? Jawabannya sebenarnya tidak. Ini lebih bersifat anjuran saja. Hanya saja, anak sangat dianjurkan untuk minum susu.

Hal ini disebabkan banyak orang tua yang tidak berhasil memenuhi kebutuhan nutrisi dari makanan yang diberikan setiap hari. Hingga akhirnya para ahli kesehatan menyarankan untuk memberikan susu kepada anak.

Namun, jika anak ternyata sudah tidak mau minum susu, Bunda tidak perlu khawatir. Bunda hanya perlu memberikan makanan yang variatif dengan nutrisi yang seimbang. 

Yang menjadi pertanyaan, mampukah Bunda melakukan hal tersebut? Karena banyak orang tua yang tidak mampu, maka solusi yang terbaik adalah memberikan susu anak yang terbaik. Setidaknya dengan mengkonsumsi susu, kebutuhan nutrisi harian anak sudah terpenuhi.
Semoga informasi singkat ini mencerahkan wawasan Bunda mengenai susu nutrisi untuk anak. Bunda bisa bagikan informasi ini kepada saudara atau teman yang masih punya balita agar mereka tidak lagi percaya dengan anggapan salah yang sudah berkembang dari dahulu hingga sekarang.